top of page

EPISODE 2 BAGIAN KETIGA

Setelah orangtuanya mendengar, bagaimana batinnya? Mengapa anak mempunyai perilaku semacam ini? Selalu menggunakan barang untuk memotivasi anak, dalam mengajari anak, dia bermaterialistis, akan sangat egois. Ternyata akan menyesal sekarang ini, mengapa awalnya harus berbuat seperti ini.Kita tidak berharap adanya perbuatan tercela, maka seharusnya dimulai dari diri sendiri. Banyak orang yang akan merasa, masyarakat sekarang telah berubah seperti ini. Saya berbuat seperti apa lagi, kemungkinan juga tidak ada gunanya. Pemikiran kita yang seperti ini, apakah ada membantu keluarga dan masyarakat? Tidak ada! Pemikiran seperti ini apakah masuk akal? Tidak masuk akal. Kita jangan memandang rendah kekuatan sendiri. Ketulusan hati dan perilaku moralitas seseorang yang bersungguh-sungguh, dapat menyadarkan sifat dasar baik manusia yang ada di sekelilingnya.


Raja Shùn/舜di zaman dulu merupakan orang yang sangat berbakti. Pembinaannya sangat baik. Walaupun orangtuanya sangat galak padanya, tetapi dia tetap melakukan ajaran berbaktinya. Karena dia mengetahui, “Qīn zēng wǒ, xiào fāng xián/ 亲憎我,孝方贤/orangtua membenci kita, kita tetap berbakti, itulah bakti yang tinggi”. Terhadap orangtua bukanlah berbisnis atau berdagang, tidak boleh mengatakan hari ini orangtua galak kepada saya, maka saya tidak akan baik terhadapnya.


Kita harus setiap saat mengingat budi orangtua dalam membesarkan kita, harus membalas budi, dan bukanlah berharap orangtua harus baik terhadap kita, karena berbakti adalah kewajiban seseorang. Karena Shùn/舜mempunyai perilaku yang seperti ini, sehingga rasa berbakti terhadap orangtuanya mengubah keluarganya. Karena dia membina diri, sehingga dapat mengatur keluarga. Karena perilaku moralitasnya membuat orang-orang perkampungannya sangat tersentuh, semuanya mau mencontohnya. Bahkan semuanya berharap dapat menjadi rakyatnya, sehingga dia bisa memerintah negara.Setelah kaisar yang pada saat itu Raja Yáo/尧 melihatnya sangat tersentuh, merasa memberikan dunia ini kepada orang seperti ini, rakyat akan bahagia, sehingga masuk selangkah lagi Shùn/舜akan dapat mendamaikan dunia.Teman-teman sekalian, saat kita benar-benar membina jasmani dan rohani kita, maka akan dapat menghasilkan kekuatan yang sangat besar terhadap keluarga dan masyarakat.


Singapore mempunyai dua pusaka negara. Yang pertama adalah mantan perdana menteri mereka Lǐ guāng yào / 李光耀. Yang satunya lagi adalah seorang wanita yang bernama Xǔ zhé / 许哲, dia sudah berusia 106 tahun, sangat berbelas kasih terhadap orang lain, juga sangat berbakti terhadap orangtua. Dia sendirian menjaga 20 atau 30 Lansia, orang-orang tua ini lebih muda 20 atau 30 tahunan darinya, semuanya berumur 70 atau 80 tahun.Rasa sayangnya ini telah membuat orang Singapore tersentuh. Bukan hanya membuat orang Singapore tersentuh, juga telah membuat semua orang di dunia tersentuh. Jadi, sebenarnya keinginan untuk berkontribusi pada masyarakat dan dunia ini, tidaklah begitu sulit seperti yang kita pikirkan, asalkan meningkatkan ajaran moralitas dan pembinaan perilaku kita sendiri dengan baik sudah bisa.Sehingga leluhur mengajarkan kita “国家兴亡,匹夫有责 / Guó jiā xīng wáng, pǐ fū yǒu zé / kemakmuran dan keruntuhan sebuah negara, setiap orang mempunyai tanggung jawab”. Perilaku ini sangatlah penting. Orang yang berperilaku seperti ini semakin lama semakin banyak, masyarakat ini akan dapat berubah.


Pada Abad 20 ditahun 70-an, ada seorang filsuf Inggris yang bernama Tāng ēn bǐ / 汤恩比. Dia pernah mengatakan sebuah kalimat, “Untuk menyelesaikan masalah masyarakat abad 21, hanya ada dua macam ajaran, yaitu pembelajaran Confusious, Mencius (Kǒng mèng / 孔孟 ) dan Budha Mahayana.Ajaran Confusious dan Mencius ada dimana? (Jawab: di Tiongkok.) Apakah kamu yakin? Tiongkok adalah negara etika, tetapi sekarang manusia dengan manusia bertemu sangatlah sungkan mengatakan “apa kabar”, (dengan membungkukkan badan 90 derajat) dimana dapat terlihat? (Jawab: Jepang dan Korea.) Sehingga Guru Cai sangat khawatir akan satu hal, 50 tahun kemudian, pengadilan internasional akan melakukan sebuah gugatan, yaitu Confusious adalah leluhur orang Korea, ataukah leluhur orang Tiongkok.


Teman-teman sekalian, akhirnya akan bagaimana? Hakim akan mengatakan menitikberatkan hakikat dan tidak menitikberatkan bentuk. Membiarkan kita melihat orang Korea sekarang yang menjalankan pengajaran Confusious, ataukah orang tiongkok. Sampai akhirnya kita akan sangat bersedih. Yang disebut “Zhī chǐ jìn hū yǒng/ 知耻近乎勇/mengetahui rasa malu, itulah yang mendekati menjadi orang yang mempunyai keberanian”. Kita harus menghargai ada leluhur yang begitu baik, dan menghargai pengajarannya.Mengapa profesor Tāng ēn bǐ / 汤恩比 berkata seperti ini? Tahun 1988, 75 pemenang hadiah Nobel mengeluarkan deklarasi bersama di Paris. Di dalamnya disebutkan, manusia abad 21, bila ingin tetap dapat bertahan hidup, maka harus kembali ke 2000 tahun lebih, belajar dari kebijaksanaan Confusious.


Teman-teman sekalian, siapakah pemenang hadiah Nobel? Semuanya adalah orang-orang puncak dari setiap jenis industri. Mengapa mereka dengan serentak menyebutkan, masalah masyarakat masa depan pasti harus diselesaikan dengan pembelajaran Confusious dan Mencius? Sebenarnya asalkan kita tenang, pasti akan dapat menemukan jawabannya.Mari kita melakukan analisa, di manakah inti yang dikatakan pada pengajaran Confusious dan Mencius? Kebaikan dan kasih sayang. Di manakah inti dari ajaran Buddha Mahayana? Kebaikan dan kebajikan. Sebenarnya para orang bijak di bagian barat juga telah menyebutkan penyelesaian masalah masyarakat abad 21. Apa yang telah diajarkan Tuhan, Yesus dan orang bijak di bagian barat? Persaudaraan yang universal. Ternyata semua telah diajarkan, mengapa hal yang baik telah diajarkan namun masih berbuat hal yang buruk? Karena tidak mendengar perkataan orangtua , kerugian sudah ada di depan mata.


Tetapi saat pemikiran dan pengamatan orang kembali pada pengajaran orang bijak, maka masalah dapat berubah menjadi baik. Mari kita lihat, niat yang baik dan mencintai, mengerti untuk saling membantu, lebih meningkat lagi, saling mencintai, maka dapat menciptakan dunia yang damai.Teman-teman sekalian, tanda damai dunia bukanlah digantung tinggi-tinggi di atas dinding! Saat seseorang benar-benar mempunyai rasa berbakti, dia benar-benar meletakkan rasa berbakti di dalam hati. Dia melihat orangtua orang lain, apakah dia bisa hormat? Bisa. Sehingga di dalam《 Xiào jīng/孝经》disebut, “Jiào yǐ xiào, suǒ yǐ jìng tiān xià zhī wéi rén fù zhě yě/ 教以孝,所以敬天下之为人父者也/ mengajari dengan berbakti, maka akan menghormati semua orangtua orang lain yang ada di dunia”.


Bila seseorang benar-benar mempunyai rasa berbakti, menghadapi semua orangtua dia juga akan hormat. Coba kita pikirkan, hari ini kamu ada rasa berbakti, kamu duduk di bus umum dan melihat seorang nenek naik, apakah kamu masih akan duduk di sana? Kamu akan segera berdiri walau dia adalah ibu orang lain. Kamu akan berjerih payah untuk memberikan dia duduk. Saat kamu melihat senior berjalan di jalan, sangat berbahaya dalam menyeberangi jalan, percayalah kamu dengan sendirinya akan segera pergi memapahnya. Orang yang mempunyai rasa berbakti dan kebaikan ini, dengan sendirinya akan membantu, mencintai serta melindungi orang lain.Jadi, saat kita menghargai perilaku moralitas setiap orang, menghargai perilaku moralitas anak, secara perlahan seluruh masyarakat akan menunjukkan suasana harmonis. Sebenarnya adalah hari kiamat ataukah dunia yang damai, kelihatannya sangat rumit. Tetapi kamu harus menganalisa hal dengan hati-hati selangkah demi selangkah, memilah-milah seluk-beluknya, akar masalah akan terletak pada pemikiran sesaat.Zaman sekarang sering membicarakan perencanaan profesi. Teman-teman sekalian, bagaimana kamu mengatur kehidupanmu? Kamu berharap bagaimana anak kamu mengatur kehidupannya? Saat anak egois, saat anak lebih menitikberatkan kenikmatan materi, dia akan berjalan di kehidupan yang bagaimana?


Mari kita lakukan analisa. Saat kecil sangat bahagia, apa pun yang dia ingin semuanya diberikan. Apa yang ingin dimakannya semuanya diberikan. Pokoknya berkembang mengikuti kepribadianya. Teman-teman sekalian, mengikuti kepribadian yang mana? Manusia akan makan enak dan malas bekerja, “Gǒu bù jiào xìng nǎi qiān苟不教 性乃迁/ bila sejak kecil tidak diajari dengan baik, sifat yang baik akan berubah menjadi jahat”. Banyak sekali kebiasaan buruk yang dimanjakan keluar.

Para orang tua di Tiongkok melihat masalah ini dengan seksama, mendidik anak agar tidak tumbuh kebiasaan-kebiasaan ini. Bila anak sangat bermewahan, malas, tidak hormat, apakah seumur hidupnya dapat diatur dengan baik? Tidak akan. Dan bila kebiasaan yang buruk sudah terbentuk, ingin membenarkan anak kembali sangatlah sulit.“Yóu jiǎn rù shē, yóu shē rù jiǎn nán/由俭入奢,由奢入俭难/Dari kehidupan yang hemat berubah menjadi kehidupan yang mewah akan lebih mudah. Namun dari kehidupan yang mewah berubah menjadi kehidupan yang hemat akan lebih sulit”.Kamu membiarkan masa kecilnya sangat senang dan bahagia, apa yang diinginkannya semuanya diberikan. Menunggu sampai dia sudah terbiasa membelanjakan uang maka akan sangat sulit diubah.


Anak-anak muda sekarang ini yang berusia 10 atau 20 tahun, masih belum berjalan masuk ke dalam masyarakat. Menghabiskan uang lebih boros daripada orang yang mendapatkan uang. Kartu kredit telah dibuat beberapa lembar. Satu lembar ini sudah tidak dapat digesek lagi maka dibuat lagi yang baru.Padahal orang timur pada zaman dulu akan merasa sangat malu bila berutang pada orang lain. Sedangkan anak muda sekarang ini adalah memikirkan cara agar dapat menggunakannya dulu barulah dipikirkan, sehingga ada banyak sekali anak muda yang masih belum berkecimpung dalam masyarakat, telah merusak dan menghancurkan kepercayaan masyarakatnya. Dia sangat penuh kemewahan, seumur hidupnya akan menjadi budak dari materi. Bagaimana kalian mengetahuinya? Sungguh berkebijaksanaan. Sehingga tujuan ketekunan dia bukanlah demi berbakti pada orangtua, bukanlah demi menjaga anak istri, melainkan untuk memuaskan keinginan dia akan materi.


Sebenarnya uang yang perlu dibelanjakan orang dalam sehari, makan, berpakaian, apakah banyak? Tidak begitu banyak. Tetapi kalau sudah candu dengan pemborosan, maka tidak akan menghentikan godaan. Karena perlu membayar utang, maka dia perlu lebih tekun ingin mengalahkan orang lain. Melihat orang lain selalu merasa adalah musuhnya dan saingannya. Sehingga seperti hidup di area perang. Kebanyakan cara hidup orang barat seperti ini, pada awalnya di negara kita juga ada banyak orang yang terpengaruh dengan pemikiran seperti ini. Kehidupan seperti ini, walaupun di masa tuanya mempunyai kehidupan material yang kaya, tetapi juga tidak akan bahagia.Baik, perencanaan profesi yang bagaimana barulah benar? Seorang anak sejak kecil mempunyai rasa baik dan mencintai. Dia telah mengumpulkan kebahagiaan dan memupuk kebahagiaan untuk dirinya sendiri, sehingga sejak kecil harus membina kebahagiaan dan mengumpulkan kebahagiaan. Saat muda, karena ada perilaku moralitas dan berkebijaksanaan, sehingga harus menciptakan kebahagiaan. Karena saat tua, berkah dinikmati saat tua, ini barulah kebahagiaan yang sebenarnya.


Mari kita lihat, mengapa sejak kecil dapat memupuk kebahagiaan? Kamu jangan merasa anak yang usianya begitu kecil, kebahagiaan apa yang bisa dibinanya. Seperti bunyi peribahasa, “Fú tián xīn gēng/ 福田心耕 / ladang kebahagiaan bergantung dari penanaman di hati”. Saat seorang anak sejak kecil dapat berpikir demi kepentingan orang lain, hatinya ini telah membina begitu banyak ladang kebahagiaan untuk kehidupannya. Dan dia mempunyai perilaku seperti ini, hal yang telah dipelajari juga pasti akan dikontribusikan pada masyarakat. Di usia pertengahan menciptakan kebahagiaan masyarakat, di usia tua pasti akan menikmati kebahagiaan.


bottom of page