top of page

EPISODE 4 BAGIAN KEDUA

Jadi kelima hubungan manusia, jika kita dapat mengikuti aturan, maka akan berhubungan dengan sangat harmonis. Tetapi bila kita tidak ingin mengikuti aturan, maka akan terjadi pertentangan, terjadi konflik.


Teman-teman sekalian, apakah kelima hubungan manusia sekarang ini ada konflik? Banyak sekali…!!! Setelah membaca koran akan tahu. Mari kita lihat, bagaimana kelima hubungan manusia ini barulah tidak akan melampaui jalurnya? Bagaimana menjalankannya dengan sepenuh hati?


Teman-teman sekalian, dalam kelima hubungan manusia ini mana yang kamu rasa paling penting? Hubungan suami istri. Di dalam《Zhōng yōng / 中庸》disebutkan, “Jūn zǐ zhī dào, zào duān hū fū fù/ 君子之道,造端乎夫妇 /jalan kebenaran seorang budiman, dimulai dari hubungan suami istri”. Jadi pengaruh hubungan suami istri sangatlah jauh dan mendalam. Mengapa hubungan suami istri paling penting? Karena suami istri berada dalam satu kamar yang sama, ruangan yang sama. Bila suami dan istri berhubungan dengan harmonis, anak tumbuh di dalam lingkungan keluarga yang seperti ini, hubungan ayah dan anak dengan sendirinya akan semakin dekat. Hubungan suami dan istri rukun, hubungan saudara juga akan harmonis. Kemarin kakak Guru Cai juga menghadiri ke tempat Guru Cai memberikan pelajaran. Dia mengatakan dia adalah wakil dari keluarganya. Hubungan Guru dengan kedua kakaknya sangatlah harmonis, karena orangtuanya tidak pernah bertengkar di depan mereka, tidak pernah menggunakan perkataan yang menusuk, di dalam keluarga tumbuh suasana yang harmonis. Maka kami merasakan secara mendalam, hubungan suami istri sungguh memberikan pengaruh secara halus dan tak terasa terhadap anak. Sehingga suami dan istri rukun, ayah dan anak akan dekat dengan sendirinya, saudara-saudara juga akan harmonis.


Saat “Fùzǐ yǒu qīn/父子有亲/ayah dan anak ada ikatan batin”, anak memahami untuk berterima kasih terhadap kontribusi orangtua yang sangat bersusah payah, rasa tahu untuk berterima kasih terhadap orang lain akan tumbuh dengan sendirinya. Pada saat dia melangkah masuk ke dalam masyarakat akan bertemu dengan pemimpin atau senior yang sangat menjaga dan membinanya, dengan sendirinya dia dapat setia dengan pemimpinnya, dapat melakukan “Yǒu yì/ 君臣有义 /hubungan atasan dan bawahan” dengan benar. Di zaman dulu ada sebuah perkataan terkenal, disebut “Zhōng chén chū yú xiàozǐ zhī mén/ 忠臣出于孝子之门 /bawahan yang setia berasal dari anak keluarga yang berbakti”, perkataan ini sangatlah masuk akal. Sekarang ini ada banyak sekali yang mengganti pekerjaan, saat mengganti pekerjaan hanya terpikir akan kekayaan dan harta sendiri, tidak terpikir akan pembinaan jangka panjang pimpinan-pimpinan itu terhadap diri sendiri, bahkan ada yang langsung pergi ke perusahaan saingan, dan berselisih dengan perusahaan sebelumnya. Ada lagi, hubungan saudara yang benar, di dalam rumah mengerti untuk saling menjaga dan saling membantu, asalkan berhubungan dengan teman sekolah dan rekan kerja, perilaku semacam ini dengan sendirinya akan ditunjukkan, sehingga juga akan berteman sangat baik dengan orang lain.


Jadi hubungan suami istri bila ditegakkan, maka kelima hubungan manusia juga akan benar. Bagaimana membina hubungan suami istri yang benar? Ini adalah pengetahuan yang sangat penting. Teman-teman sekalian, apakah kamu pernah mempelajari ajaran hubungan suami istri? Apakah di dalam buku pelajaran ada diajarkan? Tidak ada. Hal yang begitu pentingnya mengapa tidak diajarkan? Kita lihatlah, soal-soal ujian kita dulunya, pengaruh terhadap kehidupan sekarang tidaklah besar, tetapi belajarnya sampai begitu lama. Sementara teori yang sangat penting yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia, kita malah tidak mempelajarinya. Hubungan suami istri juga harus diingat, “Shèn yú shǐ/ 慎于始 /memulai hubungan dengan bersungguh-sungguh”. Saat sebelum menikah, kamu harus membuka mata lebar-lebar, harus memilih pasangan yang benar. Bila kamu memilih orang lain, tentunya orang lain juga akan memilihmu.


Ingin menemukan pasangan yang benar, bukanlah terus-menerus melakukan perjodohan yang direncanakan. Cara yang seperti ini sangatlah melelahkan. Cara yang paling baik disebut “Zhòng xīng gǒng yuè/ 众星拱月/ banyak bintang yang berkumpul dan mengelilingi bulan”. Selama aura kamu bersinar, maka banyak bintang akan mendekatimu, yang artinya jika kamu bisa membuat kepribadianmu menarik maka akan ada banyak jodoh yang datang, sampai waktunya kamu bebas memilih. Ini adalah cara yang bijaksana dalam menentukan pasangan. Suami istri harus bersungguh-sungguh dari awal, sebelum menikah harus bisa membedakan dengan jelas apakah orang ini merupakan pasangan yang dapat dijadikan pasangan seumur hidup. Ini bukanlah hal yang sembarangan. Sekarang ini ada banyak sekali muda mudi, mempelajari hubungan suami istri, mempelajari komunikasi pria dan wanita, belajar dari mana? Semuanya dipelajari dari lagu cinta. Bagaimana kondisi hubungan pria dan wanita yang dikatakan di dalam lagu cinta? Semuanya mencintai dengan sangat menderita, bahkan mencintai setengah mati, apakah ada?

Sepertinya anak muda yang tidak merasakan kepedihan maka tidak disebut anak muda, “bila orang tidak menjalani hidup yang sembrono, bukanlah anak muda”. Apakah seperti ini disebut dengan cinta?


Guru Cai memahami hal tersebut. Saat mengajar murid kelas 5 dan 6, sehingga Guru Cai menyikapi dengan serius. Segera menanamkan pemikiran yang benar kepada mereka, agar mereka mempunyai perilaku yang benar terhadap hubungan pria dan wanita, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dengan lagu-lagu cinta ini. Guru Cai berkata kepada mereka, hubungan antara manusia dengan manusia akan melalui sebuah proses pastilah adalah dimulai dari saling mengenal. Setelah kenal, barulah berkembang lagi menjadi saling mengetahui, saling memahami, selanjutnya saling menyayangi, saling menyayangi jodoh masing-masing, barulah ke saling mencintai, yang terakhir menikah. Apakah dengan menikah maka sudah berakhir? Banyak orang akan berkata “pernikahan adalah makam percintaan”. Ini adalah pandangan yang keliru. Tetapi bila berhubungan dengan baik, maka seperti arak, semakin direndam akan semakin wangi, sehingga pernikahan harus dibina.


Apa itu cinta sejati? Guru Cai sering membuat sebuah contoh, cinta sejati adalah sepasang kakek dan nenek yang berusia 70 tahun lebih bergandengan tangan, berjalan-jalan di taman. Kemudian nenek berkata: “Suamiku, besok adalah tanggal 15, sudah harus makan vegetarian.” Kamu lihatlah pasangan suami dan istri yang sudah berusia tua barulah dapat terlihat rasa saling mencintai dan saling menyayangi itu, pasti bukanlah rasa cinta yang terlalu seru, rasa cinta yang terlalu menggebu gebu sangat mudah berubah. Seandainya hari ini ada seorang pria yang berkenalan denganmu, dia segera berkata padamu, “Aku sangat mencintaimu.” Dia pasti membohongimu, ini tidak natural, ini adalah kesalahan. Atau, hari ini bertemu denganmu langsung memberitahu kamu, “Dalam hidup ini saya harus menikahimu.” Kamu juga harus segera tersadarkan. Dia juga tidak tahu kamu adalah orang yang seperti apa, dia juga tidak tahu keseluruhan perilaku kamu terhadap orang dan menangani suatu hal, kemudian langsung mengatakan dia sangat menyukaimu, ini disebut dengan apa? Kata-kata manis.


Tetapi kekuatan kata-kata manis sangatlah berpengaruh. Jika kamu tidak ada iman yang kuat pasti tidak sanggup menahannya. Maka harus membentuk pemahaman yang benar terlebih dulu. Proses dari saling mengenal sampai saling mengetahui haruslah sangat tenang. Misalnya, kamu merasa lelaki ini lumayan, maka kamu harus mengamati dengan teliti. Melihat bagaimana dia berhubungan dengan rekan kerjanya, bagaimana berhubungan dengan temannya. Atau bila kamu dengan dia adalah teman kuliah, maka kamu harus melihat bagaimana dia berhubungan dengan teman sekolahnya yang lain. Kamu mengamati seperti ini sangatlah objektif, dapat benar-benar memahami tingkah laku dan tindakannya. Bila sejak awal kamu masih belum mengenalnya, kamu berduaan menonton film, mendaki gunung, minum kopi dengannya, dia pasti akan menunjukkan yang terbaik. Bukan hanya menunjukkan yang terbaik, masih bisa menunjukkan kepadamu hal yang melebihi standar, yang paling jelek semuanya akan ditutupi. Jadi dia yang kamu kenal bukanlah sifat yang biasanya.


Jika dia terhadap teman sekolah dan teman yang lain sangat ada rasa cinta kasih, sangat memperhatikan, begitu pacaran denganmu pasti akan berkontribusi sangat banyak terhadapmu. Sehingga saling mengenal juga harus objektif dan berkebijaksanaan. Awalnya tidak boleh langsung pergi berduaan, hal ini sangatlah beresiko. Teman-teman sekalian, anak muda sekarang ini tidak tahu bagian ini, sehingga terjerumus ke dalam lingkungan yang sangat berbahaya. Ada sebuah perkataan, “Yīn wéi wù jiě ér jié hé, yīn liǎojiě ér fēn kāi/ 因为误解而结合,因了解而分开 /karena tidak saling mengenal dapat bersama. Setelah mengenal lebih mendalam malahan berpisah”. Benar! Karena pemahaman terhadap sesama hanya di depan mata saja, bukanlah pemahaman yang benar-benar objektif. Jadi, saling memahami sangat penting, harus banyak mengamati dengan tenang dan penuh kebijaksanaan.


Selanjutnya harus saling menyayangi, saling menghargai jalinan jodoh dan kesempatan bersama-sama. Setelah itu saling mencintai, barulah menuju ke pelaminan. Pada proses ini ada sebuah bagian yang sangat penting, yaitu harus memiliki pemikiran yang sama barulah berjalan ke arah pernikahan. Ada banyak sekali teman yang sangat berambisi, berkata: “Pemikiran dia yang tidak benar itu tidak masalah, saya pasti akan mengubahnya.” Orang yang seperti ini lumayan banyak.

Guru Cai akan berkata padanya, ada sebuah puisi yang disebut “Zuì wò shā chǎng jūn mò xiào, gǔ lái zhēng zhàn jǐ rén huí / 醉卧沙场君莫笑, 古来征战几人回 /mabuk tergeletak di medan perang, orang budiman janganlah tertawa sedari dulu berapa orang yang pulang dari perang”. Jika kamu tetap mempertahankan prinsip yang seperti ini, kemungkinan pulang dari perang dan masih hidup tidaklah besar. Karena itu, sampai di usia 20 atau 30 tahun, ada banyak sekali kebiasaan dan perilaku yang sudah berakar, melekat dan susah diubah, kecuali diri sendiri yang rela dan bertekad untuk berubah. Bila tidak, orang lain juga akan sangat sulit untuk mengubahnya.


Jadi kita juga harus mengikuti situasi dan kondisi. Jangan memaksakan kehendak. Harus menemukan pasangan yang mempunyai jalan, visi dan tekad yang sama. Dengan begitu, pernikahan barulah bisa dilalui dengan langgeng dan tidak menderita. Kemudian adalah saling mencintai. Bagaimana mencintai orang lain? Bagaimana membedakan hubungan antara manusia ada cinta sejati? Sekarang ini banyak sekali orang yang menggunakan tulisan “Ài/爱/cinta” ini untuk mengancam orang lain, “Saya sangat mencintaimu, sehingga kamu harus berbuat seperti ini dan seperti itu untuk saya.” Saat tidak ada pemahaman terhadap cinta, sangat berkemungkinan menggunakan cinta di mana saja untuk mengontrol orang lain, membuat orang lain merasakan penderitaan dan kegalauan di mana-mana.


Kita lihat penulisan tradisional “cinta/ Ài / 愛”, di tengahnya adalah “hati/ Xīn/心”, di bagian luar tulisan adalah “rasa/ Shòu/ 受”. Jadi cinta itu adalah merasakan dengan hati. Apa yang dirasakan? Merasakan di mana kebutuhan orang lain. Saat pasangan dapat merasakan kebutuhanmu setiap saat, maka akan paham untuk memperhatikanmu. Di dalam hati kamu akan sangat nyaman. Tentunya tidak akan begitu menderita seperti yang tertulis pada lirik cinta. Jadi, perasaan cinta adalah hangat. Sekarang ini kita harus mengerti untuk membedakan apakah merupakan cinta sejati atau tidak. Bila tidak, harus segera memilih, jangan tetap tidak sadar akan kesalahannya.


Tutur kata cinta adalah kejujuran, bukanlah setumpuk kata-kata manis. Hari ini dia dapat berkata-kata manis terhadapmu, di hari lain dia juga akan berkata-kata manis dengan yang lain. Sebaliknya lelaki yang tidak terlalu berkata-kata manis dapat diandalkan, karena semangatnya dan ketekunannya tidak diletakkan pada kata-kata manis ini. Orang-orang yang berkata-kata manis, meletakkan semangatnya pada pencarian kata-kata manis ini. Ada seorang wanita, dia berkata saat pertemuan pertama. Suaminya tidak berkata apa-apa. Perkataan pertama untuknya adalah, “Gigi kamu tidak bagus.” Selanjutnya, “Lambung kamu juga tidak baik. Karena gigi yang tidak bagus, saat mengunyah makanan tidak sempurna, sehingga beban lambung juga akan besar.”


Akhirnya dia berpikir, orang ini sangat jujur, tidak ada kata-kata manis. Pertemuan pertama kali langsung mengatakan kekurangan saya. Dia merasa pria itu sangat dapat diandalkan, akhirnya menikah dengannya. Setelah perihal tersebut dia berpikir, dia sungguh berkebijaksanaan, dia tahu bahwa orang yang berkata jujur barulah dapat diandalkan. Jadi, tutur kata cinta seharusnya adalah kejujuran.


bottom of page