top of page

EPISODE 4 BAGIAN PERTAMA

Teman-teman sekalian, apa kabar! Sebelumnya telah disebutkan, perilaku awal dalam pembelajaran sangat penting, disebutkan “yang berharga dalam pembelajaran adalah PENENTUAN TEKAD/ 学贵立志 /Xué guì lì zhì”. Harus menentukan tekad terlebih dahulu barulah “ada kekuatan pendorong yang tidak ada batasnya”, yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan kita tanpa henti. Yang kedua, “yang berharga dalam pembelajaran adalah PELAKSANAAN/学贵 力 行 / Xué guì li xíng”.Sekarang ini kita akan belajar kebudayaan filosofi hidup luhur, akan belajar pengetahuan kebijasanaan, juga jangan sangat khawatir mengatakan, sekarang saya baru belajar apakah masih sempat? Sebenarnya yang paling penting adalah, kita belajar satu kalimat dan mengerjakan satu kalimat. Banyak sekali orang yang mengatakan, “Setelah saya selesai mempelajarinya barulah mengajari anak, tunggu setelah saya selesai belajar barulah membantu orang lain.”


Menunggu kita telah selesai belajar, apakah masih sempat? Sudah terlambat. Sekarang belajar satu kalimat lakukan satu kalimat. Hanya dengan semangat yang seperti ini sudah dapat membuat anakmu tersentuh, membuat muridmu tersentuh. Kebanyakan guru kami, dulunya kurang melatih kebudayaan filosofi hidup luhur, mereka juga terus mempertahankan perilaku saat belajar bersama dengan muridnya sendiri. Perilaku yang seperti ini secara terus menerus, setelah anak melihatnya juga sangatlah suka, karena kami menunjukkan perilaku antusias dalam belajar.

Ada satu sekolah TK , mereka mengajari anak agar setelah makan harus ada sopan santun. Saat berdiri harus berkata kepada guru dan teman sekolah yang semeja, “Dà jiā qǐng màn yòng/ 大家请慢用 /Silakan menikmati makanannya” kemudian baru membawa mangkuk dan sumpitnya ke dapur dan mencucinya sendiri.Guru mereka juga berbuat seperti ini, setiap guru selesai makan membungkuk sekali dan berkata “Silakan menikmati makanannya,” semua anak-anak akan tersenyum dan paham. Teman-teman sekalian, mengapa? Di dalam hati anak-anak ini sedang berpikir: guru juga sama dengan kami, harus ada sopan santun, harus mematuhi aturan-aturan ini. Sebenarnya kita melakukannya bersama-sama dengan anak, hasilnya sangat baik.


Ada suatu kali saat makan, semua guru dan murid telah selesai makan, hanya tertingal satu orang anak. Setelah selesai makan anak ini berdiri, dan memberikan bungkukan yang mendalam terhadap meja dan bangku, berkata “Silakan menikmati makanannya”, semua guru tertawa setelah melihatnya. Tetapi mereka merasakan, anak ini sangatlah jujur, mengatakan satu kalimat dan mempelajari satu kalimat maka mengerjakan satu kalimat. Seseorang harus mempelajari kejujuran dahulu, barulah mempelajari kecekatan. Pengetahuan yang seperti ini barulah ada keberhasilan.Bila sejak awal mempelajari kecekatan terhadap bimbingan guru, dari 5 kalimat dipilih 3 kalimat untuk dikerjakan, kemungkinan pengetahuan akan tidak kokoh, tiba waktunya akan dicelakakan oleh kepintarannya sendiri.


Selain mempraktekan, pembelajaran juga harus menitikberatkan urutan. Di dalam《三字经 / sān zì jīng》ada sebuah perkataan, “Wéi xué zhě, bì yǒu chū / 为学者, 必有初 / sebagai seorang pelajar, tahap pertama dalam pembelajaran adalah menanamkan dasar yang baik”. Dalam pembelajaran mempunyai urutan “Xiǎo xué zhōng, zhì sì shū /小学终,至四书, setelah buku Xiǎo xué / 小学 selesai dipelajari dengan lancar, barulah boleh membaca Sì shū / 四书”, yaitu:

1. 论语/ Lún yǔ

2. 孟子/ Mèng zǐ

3. 大学/ Dà xué

4. 中庸/ Zhōng yōng.

Maka mempelajari buku《Xiǎo xué /小学》ini dengan baik, selanjutnya adalah mempelajari Sì shū wǔ jīng /四书五经.《Xiǎo xué / 小学》adalah serangkaian buku yang dikarang oleh Guru Zhū xī / 朱熹 untuk membimbing kehidupan masa anak-anak yang masih polos ke arah yang benar. Buku ini mengajari anak bagaimana berbakti kepada orangtua, bagaimana menghormati senior, dan juga etika dalam menanggapi seluruh kehidupan yang diantaranya menyapu dan menyiram bunga.


Masa buku ini sampai sekarang sudah mau mencapai seribu tahun, sejarah yang relatif lebih lama. Mengapa mempelajari《Xiǎo xué / 小学》begitu penting? Karena sejak kecil anak ditanamkan dasar untuk melakukan sesuatu hal dan menjadi orang. Setelah dasar ini telah ditanamkan, maka dia tidak hanya membaca buku pedoman klasik yang lainnya, tetapi dia juga mengerti untuk melaksanakannya di antara hubungan sesama manusia dan di dalam kehidupan, sehingga dasar ini harus dikukuhkan.Tetapi karena buku ini sudah sekian lama dilupakan, Guru Cai juga hanya dapat melihat enam atau tujuh puluh persen saja, banyak sekali istilah yang tidak dimengerti. Akhirnya Guru Cai membuka lagi buku《Dì zǐ guī /弟子规》, terhadap buku《Dì zǐ guī /弟子规》sangatlah tersentuh, juga sangat kagum.《Dì zǐ guī /弟子规》adalah buku yang disusun pada dinasti Qīng/ 清, jarak waktunya dengan kita baru ratusan tahun saja, sangat dekat.Guru Lǐ yù xiù /李毓秀 di dinasti Qing /清, merangkumkan inti dan menyusunnya menjadi sebuah buku《弟子规 /Dì zǐ guī 》. Berdasarkan isi yang paling penting di dalam buku (Xiǎo xué / 小学) hal tersebut sejalan dengan seluruh kehidupan kita, tidak ada satu kalimat pun yang tidak bisa dilakukan.


Guru Lǐ yù xiù /李毓秀 menyusun buku ini, juga berdasarkan satu kalimat ajaran Confusious yang sangat penting di dalam buku 《论语 / Lúnyǔ》“Dì zǐ rù zé xiào, chū zé tì, jǐn ér xìn, fàn ài zhòng, ér qīn rén, xíng yǒu yú lì, zé yǐ xué wén /弟子入则孝,出则悌,谨而信,泛爱众,而亲仁,行有余力,则以学文 /murid harus berbakti, hormat antar saudara, mawas diri serta kepercayaan, saling mencintai, serta arif bijaksana”. Dahulukan ajaran bermoral baru ilmu pengetahuan & seni rupa, menjadikan ini sebagai skema garis besar dan intinya, disusun hingga menjadi buku.

Jadi, kita mempelajari《弟子规/Dì zǐ guī》dengan benar, berarti mengukuhkan ajaran buku《Xiǎo xué / 小学》dengan benar. Bila ajaran tersebut tidak dipelajari dengan benar, langsung membaca Sì shū wǔ jīng / 四书五经 yaitu:

1. Shī jīng / 诗经

2.Shū jīng / 书经

3.Yì jīng / 易经

4. Lǐ jì / 礼记

5.Yuè jīng / 月经

Semakin banyak anak membacanya akan semakin tidak sejalan dengan kehidupannya. Ada beberapa anak telah membaca banyak buku ajaran klasik, tetapi dia akan mengutip kalimat-kalimat di dalam buku《论语/ Lúnyǔ》untuk berdebat dengan orang tuanya. Ada seorang anak yang berusia sekitar 6 tahun, suatu saat ibunya mengkritiknya, maka dia berkata kepada ibunya: “Ibu, apakah kamu ada sifat yang lembut, rendah hati, sederhana dan mengalah seperti Confusious? Bila kamu tidak dapat meneladaninya, kamu juga tidak ada hak untuk mengkritik saya.”


Ibunya tercengang, sekarang sudah menggunakan bahasa-bahasa dalam buku ajaran klasik untuk berdebat dengan saya, bila diteruskan membaca lagi akan bagaimana? Ada seorang senior Guru Cai, membawa cucu perempuannya ke rumah. Ayah dan ibu Guru Cai juga ada. Setelah dia duduk langsung berkata kepada cucu perempuannya: “Mari, kita menghafal bahasa Inggris agar senior-senior ini dapat mendengarkan.”Anak perempuan ini menghafal dengan sangat terampil, Guru Cai yakin pasti tidak hanya ditunjukkan kepada kami saja, pasti pertunjukkannya sudah cukup banyak, sehingga dia juga sangat tenang.Kemudian neneknya melanjutkan bertanya: “Bagaimana mengatakan apel?” Cucunya menjawab: “Apple.” “Bagaimana mengatakan payung?”: “Umbrella.” Setelah ditanyakan beberapa pertanyaan, semuanya dijawab dengan lancar. Tiba-tiba cucunya balik bertanya: “Nek, bagaimana mengatakan buku?” Neneknya berkata: “Bagaimana saya bisa tahu!” Cucunya berkata: “Ah…nenek, mengapa kamu begitu bodoh!”


Bila anak tidak belajar bagaimana berperilaku dalam melakukan sesuatu hal dan menjadi orang, semakin banyak pengetahuan yang dipelajari dan buku yang dibaca maka akan semakin sombong. “Kesombongan” adalah hambatan yang paling besar dalam menuntut ilmu pengetahuan. Bila kesombongan tumbuh, maka pengetahuan akan sangat sulit berkembang. Sehingga《Lǐ jì /礼记, Qū lǐ / 曲礼》disebutkan “kesombongan tidak boleh ditumbuhkan”. Ini adalah peringatan yang paling penting yang diberikan oleh orang bijak zaman dulu kepada kita.Dalam hidupnya Lín zé xú / 林则徐 telah merangkum “10 hal yang tidak bermanfaat / Shí wú yì / 十无益”. Bila seseorang melakukan 10 kesalahan, maka tidak ada manfaat baik dalam kehidupan manusia. Yang pertama disebut “Fù mǔ bù xiào,Fèng shén wúyì / 父母不孝,奉神无益 / tidak berbakti pada orangtua, menyembah Tuhan tidaklah berguna”. Terhadap orangtua saja tidak berbakti, setiap hari berdoa mencari perlindungan Tuhan, apakah berguna? Tidak ada manfaat baik. “Xiōng dì bù hé, jiāo yǒu wú yì/ 兄弟不和,交友无益 /di antara saudara tidak harmonis, berteman tidaklah berguna”, hubungan di antara saudara dalam keluarga saja tidak mengerti untuk memaafkan, selalu ada konflik, orang yang seperti ini berteman dengan orang di luar, apakah bisa mendapatkan sahabat? Tidak mungkin.


Di dalam “10 hal yang tidak bermanfaat/ Shí wú yì / 十无益”, diantaranya ada dua bagian mengenai peringatan yang sangat penting dalam menuntut ilmu, “Xīn gāo qì ào, bó xué wú yì/ 心高气傲,博学无益/ tinggi hati dan sombong, berpendidikan tinggi tidaklah berguna”, dan “Xíng zhǐ bù duān, dú shū wú yì / 行 止 不 端 ,读书无 益 / perilaku tidak benar, belajar tidaklah berguna”.

“Xīn gāo qì ào, bó xué wú yì/ 心高气傲,博学无益 /tinggi hati dan sombong”, asalkan seseorang mempunyai kesombongan, semakin tinggi latar belakang pendidikan maka akan semakin meremehkan orang, semakin mudah melukai orang lain. Sedangkan “Xíng zhǐ bù duān/ 行 止 不 端/ perilaku tidak benar”, bila tutur kata dan perilakunya bertentangan dengan pengajaran kebijakan, maka buku yang dibacanya tidak sesuai, juga tidak mendapatkan manfaat baik. Sehingga perkataan yang ditinggalkan oleh orang bijak yang berfilosofi hidup luhur selama ribuan tahun, kita harus sangat menghargainya, harus digunakan baik-baik untuk mengingatkan diri sendiri. Ini adalah urutan pembelajaran.


Selanjutnya, cara pembelajaran harus menguasai 8 karakter huruf mandarin “Yī mén shēn rù, cháng shí xūn xiū / 一门深入,长时熏修 / menekuni satu ilmu secara mendalam, pembinaan secara jangka panjang”. Satu ilmu, ilmu yang mana? Pengajaran orang bijak yang berfilosofi hidup luhur memberitahukan kepada kita, apabila dijelaskan dengan dua kata, maka disebut “Dào dé / 道德/ajaran moralitas”. Kedua kata ini “Dào dé / 道德 /ajaran moralitas” adalah rangkuman keseluruhan inti dari pengajaran kebijaksanaan selama ribuan tahun. Sehingga hal yang begitu penting ini telah dipahami, maka masalah yang lainnya dapat diselesaikan.


Teman-teman sekalian, apa itu Dào/ 道? Apa itu dé/ 德? Dào/ 道 adalah mengerti aturan yang dijalankan alam yang melampaui batas ruang dan waktu, dé/德 adalah mengajari orang bagaimana untuk mengerti aturan alam, tidak melakukan pelanggaran dalam menjadi manusia.

Sehingga “Dào/ 道” adalah aturan alam yang melampaui batas ruang dan waktu. Peribahasa mengatakan hubungan antara satu orang dengan orang yang lain juga punya jalan yang benar. 5 hubungan antar manusia adalah aturan, sehingga alam semesta dan seluruh makhluk hidup bergerak mengikuti jalur masing-masing, baru tidak akan terjadi pelanggaran. Bukan hanya manusia yang ada jalur yang benar, seperti perputaran antara planet dengan planet, juga memiliki lintasan yang benar.


Perputaran planet di alam semesta, hari ini dia berputar seperti ini, besok berputar seperti itu, bolehkah? Tidak boleh. Bila kesembilan planet, Pluto mengatakan, “Hari ini saya tidak ingin berputar seperti ini, besok saya ingin mengubahnya.” Mungkin saat dia mengubah jalurnya, akan terjadi tabrakan, benturan dan bertentangan dengan planet yang lain. Semua makhluk akan demikian, begitu juga manusia.


bottom of page